Minggu, 18 Desember 2011

Allah ingin saya jadi apa ya?

Tersebut di atas adalah pertanyaan yang intensitas kecamuknya meningkat tajam dalam pikiran beberapa waktu terakhir ini. Berikut hasil wawancara saya dengan seorang teman (dengan penyesuaian)


Gimana sih caranya kita tau Allah ingin kita jadi apa?
Tanya aja sama Allah..

Caranya?
Caranya.. Pertama, doa. Tentu.
Istikharah salah satu metodenya. Awali dengan shalat sunat 2 rakaat, ketuk pintuNya dengan sebaik2 cara. Lanjutkan dengan doa, minta dimantapkan tentang apa yang terbaik untuk dien kita, untuk hidup kita dan untuk kelanjutan akibatnya kelak. Minta dijauhkan dari apa2 yang tidak baik. Minta ditetapkan apa yang terbaik menurutNya, lalu hati ini diridhakan menerimanya.

Kedua, ikuti kata hati.
Kenali diri sendiri; apa yang jadi keunggulan alami kita, bidang mana yang secara natural kita mahir melakukannya. Kata Ali ra., siapa yang mengenal dirinya, mengenal Rabbnya.
"Setiap orang dimudahkan melakukan sesuatu yang untuknya kita diciptakan" (H.R. Muslim)

Ketiga, minat.
Hal apa yang menarik perhatian kita, yang kita sukai untuk melakukannya, yang kita ingin untuk memperdalamnya. Mengutip Mario Teguh, "Kebahagiaan adalah ketika kita diapresisasi karena melakukan yang kita sukai".

Keempat, kebutuhan.
Pelajari apa kebutuhan umat, kebutuhan masyarakat, kebutuhan manusia. Pelajari keahlian apa yang dibutuhkan untuk diperdalam. Bagaimana seorang ahli di bidang tersebut dibutuhkan.

Irisan dari keempat hal tadi, itulah yang orang bilang 'passion' atau 'suara jiwa'.


Untuk setiap orang, keempat hal itu pasti beririsankah?
Menyimak ayat berikut;
"Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya dengan bermainmain" (Q.S.21:16)
Bisa disimpulkan bahwa setiap penciptaan adalah untuk suatu maksud. Termasuk penciptaan manusia, penciptaan setiap kita, dimaksudkan untuk satu peran tertentu.
Tentang pencarian irisannya, itu proses. Yang usahanya lebih keras, lebih cerdas, lebih cepat menemukannya.

Usahanya lebih keras? Berarti prosesnya memang try and error?
Tentu.
Tapi try and success lebih baik :)
Dan sekalipun hasilnya 'try'-nya masih 'error', tentu ada balasan yg lebih baik untuk setiap usaha.

***

Baiklah. Saatnya mencari.

"Ya Allah, pilihkanlah yang baik menurut ilmu-Mu, tetapkanlah menurut takdir-Mu, dan berikanlah sebagian dari keutamaan-Mu. Engkau berkuasa dan hamba tidak. Engkau mengetahui dan hamba tidak. Dan Engkaulah yang Maha Mengetahui segala yang gaib."




*Hasil wawancara dengan saudara Rihan. Ulasan yang lebih komprehensif ada juga di buku"Delapan Mata Air Kecemerlangan" karya Anis Matta.*

by Putri Setiani on Thursday, June 10, 2010 at 11:00am

Tidak ada komentar:

Posting Komentar