Selasa, 18 Desember 2012

Ia yang baik, belum tentu untuk kita

pembelajaran untuk saya yang selalu merasa ingin tau apa yang 'orang lain' lakukan di masa lalunya. aahh bukan seperti ini kalimatnya. Pernah dengar kalau ia pernah melalui dengan yang lain. Ya semacam hoyong terang kali ya. ˆ⌣*..daan langsung meluncurlah stalker di salah satu account.
jreeng...jreng...jreeng. njelb banget lihatnya. Dengan sedikit sok tau menghubung-hubungkan gambar profile yg sama (ehem), dan nama yg ternyata sama cahaya Islami means Nur Islami

Gerah segerah-gerahnya (saat itu), logika entah sedang mampir kemana karena tak ada dalam pikiran.    maunya ya ngambek-sengambek ngambeknya, cuma tengilnya gak ngerti juga mesti ngambek ke siapa. Sehari, dua hari, tiga hari, mood teh rasanya nyyampe bagian bawah sumur terdalem (lebay), ya lg turun-turunnya maksudnya.

Nah..setelah 4-5 hari si Logika mulai pulang kampung ke pikiran saya. Keur apa atuh nyapein diri sendiri memikirkan hal-hal yang sebenarnya tidak minta dipikirkan. 

hikmahnya, saya jadi tau bahwa dalam hal apapun tong enggal-enggal mutuskeun di payun. semuanya berproses, termasuk meyakini bahwa orang baru yang datang ke kita adalah yang akan menjadi orang terpenting setelah orangtua.

Ia yang baik, belum tentu untuk kita. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar