Kalau saja menuliskannya sekarang, mungkin hanya berisi dumelan. Selalu, terasa ingin menceritakannya pada yang lain, membaginya. Atau sekedar ada punggung lain tempat bersandar dan meneteskannya. Berharap tidak merasa tidak sendiri, berharap yang lain bisa mengerti. Namun, selalu sisi lain mencegahnya. Bukankah ada Ia yang Maha Tahu Segalanya. Ya, baikknya diceritakan dulu pada pemilik segalanya. Ditahan dulu. Lalu, hanya berikan senyuman pada semua. Bahwa kau baik-baik saja. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar