..Anakku,
Ketika aku semakin tua, aku berharap kamu memahami dan memiliki kesabaran untukku.
Suatu ketika aku memecahkan piring, atau menumpahkan sup di atas meja, karena penglihatanku berkurang, Aku harap kamu tidak memarahiku. Orangtua itu sensitif
selalu merasa bersalah saat kamu berteriak.
Ketika pendengaranku semakin memburuk dan aku tidak bisa mendengar apa yg kamu katakan, aku harap kamu tidak memanggilku “Tuli!”
Mohon ulangi apa yang kamu katakan atau menuliskannya.
Maaf, Anakku. …Aku semakin tua
Ketika lututku mulai lemah, aku harap kamu memiliki kesabaran untuk membantu aku bangun, seperti bagaimana aku selalu membantu kamu saat kamu masih kecil, untuk belajar berjalan.
Aku mohon jangan bosan denganku. Ketika aku terus mengulangi apa yang ku katakan, seperti kaset rusak. Aku harap kamu terus mendengarkan aku.
Tolong jangan mengejekku atau bosan mendengarkanku
Apakah kamu masih ingat ketika kamu masih keccil dan kamu ingin sebuah balon?
Kamu mengulangi apa yang kamu mau berulang-ulang sampai kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan.
… Maafkan juga bauku. Tercium seperti orang yang sudah tua, aku mohon jangan memaksaku untuk mandi, tubuhku lemah…
Orangtua mudah sakit karena mereka rentan terhadap angin. Aku harap aku tidak terlihat kotor bagimu…
Apakah kamu ingat, ketikakamu masih kecil?
Aku selalu mengejar-ngejar kamu… karena kamu tidak ingin mandi
Aku harap kamu bisa bersabar dengan ku. Ketika aku selalu rewel. Ini semua bagian dari menjadi tua,. Kamu akan mengerti ketika kamu tua.
Dan jika kamu memiliki waktu luang, aku harap kita bisa berbicara, bahkan untuk beberapa menit.
Aku selalu sendiri sepanjang waktu. Dan tidak memiliki seorang pun untuk diajak bicara
Aku tau kamu sibuk dengan pekerjaan. Bahkan jika kamu tidak tertarik pada ceritaku, aku mohon berikan aku waktu untuk bersamamu.
Apakah kamu masih ingat, ketika kamu masih kecil?
Aku selalu mendengarkan apapun yg kamu ceritakan tentang mainanmu.
Ketika saatnya tiba… dan aku hanya bisa terbaring, sakit dan sakit. Aku harap kamu memiliki kesabaran untuk merawatku.
MAAF. Kalau aku sengaja mengompol atau membuat berantakan.
Aku harap, kamu memiliki kesabaran untuk merawatku selama beberapa saat terakhir dalam hidupku.
Aku mungkin tidak akan bertahan lebih lama,. Ketika waktu kematianku datang,.aku harap kamu memegang tanganku dan memberikan ku kekuatan untuk menghadapi kematian.
Dan jangan khawatir… ketika aku bertemu dengan sang pencipta..aku akan selalu berbisik padaNya. Untuk selalu memberikan berkah padamu, karena kamu mencintai ibu dan ayahmu…
Terima kasih atas segala perhatianmu nak…
Kami mencintaimu.
Dengan kasih yang berlimpah,
Ibu dan Ayah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar