Rabu, 20 Juni 2012

Sesederhana Dahlan Iskan

Minggu sore lalu, Pak Is mampir di Kick Andy,. yups Pak Is, adalah panggilan saya untuk Dahlan Iskan, Menteri BUMN yg terkenal "tengil". Setelah sering banget mampir di blog pribdi beliau, makin makin terkagum-kagum.

humoris....
saat bang andy bertanya, "kenapa anda tidak mau menggunakan mobil dinas?"
beliau menjawab,"mau jawaban serius atau yang humor" hihi, ada ada saja.
Lanjut..
saya jawab dengan serius dulu ucap Pak Is.
Pertama saya dipilih jadi direktur PLN, PLN sedang korup. Akhirnya untuk menghilangkan anggapan seperti itu, saya menolak menggunakan mobil dinas, fasilitas lainnya, dan gak pernah ngambil gajinya.

nah kalau jawaban humornya "saya gak pakai mobil dinas, karena kebetulan mobil pribadi saya jauh lebih bagus dari mobil dinas, hehe ... :D" #fiuuuh cerdas sekali.

yg terakhir ini berasa nyombong ya,,, tapi kita yang dengernya malah ketawa ketiwi aja.

Nah ini dia, kalau isi ucapannya nyombong tapi niatnya gak nyombong, kita yg dengernya jg gak illfeel, tapi kalau udah nyombong niatnya jg nyombong, pastinya mah baru keucap satu kata aja, kita udah ngedetact tuh " eeuuh pasti rek pamer geura" 


jadi apapun yang kita sampaikan memang tergantung  niatnya. Inna a'malu binniyat...
makanya ini yang nulis juga harus banyak-banyak benerin niat dulu sebelum berucap, apalagi bertindak dan bersikap :)


Selasa, 19 Juni 2012

Percaya diri?

by. Teh Uti Putri Setiani


Minggu lalu, ustadz Fauzil Adhim datang ke Sendai dalam rangka rangkaian acara pengajian dari Dompet Dhuafa cabang Jepang. Ustadz ini pakarnya pendidikan keluarga, dari pranikah sampai pendidikan anak. Dari sekian banyak isi pengajian, ada satu yang paling saya ingat: 

"Sebelum mendidik anak untuk percaya diri, dahulukan dan utamakan mendidik untuk percaya pada Allah."
Hal yang sama berlaku (lebih dulu) untuk diri sendiri (tentunya).


Percaya diri, kadang tipis bedanya sama sombong kalau hati nggak dijaga tunduk sama Allah. Di beberapa ayat Al-Quran disinggung tentang manusia yang merasa bahwa hal baik yang terjadi padanya adalah karena usaha atau kepintarannya sendiri; nggak menyadari bahwa kalau Allah nggak ridha, mau usaha jungkir balik kayak apa juga nggak akan terjadi. Surat  Az-Zumar ayat 39 misalnya.
Percaya diri, bisa jadi salah kaprah karena dasarnya nggak tepat. Merasa lebih pintar misalnya, atau lebih berpengalaman, atau lebih berharta, bisa mudah sekali menggelincirkan hati untuk jadi merasa lebih baik dari orang lain.
Percaya diri, mau nggak mau pasti terbatas, karena sekedar didasarkan sama kemampuan sendiri.


Maka cukupkanlah diri dengan percaya pada Allah, sumber kekuatan yang nggak terbatas, yang Maha Segalanya. Adalah berbekal kepercayaan pada Allah, Rasul dan para sahabat bertahan dalam kondisi serba genting di perang Khandaq; perut lapar, cuaca dingin, musuh menggempur tanpa henti, tanpa waktu istirahat bahkan untuk shalat. Adalah iman yang mantap pada Allah, yang menjadikan seorang bekas budak muslim berani dengan tegap menghadapi raja yang masih kafir, padahal bajunya usang dan penampilannya lusuh.
Belajar dari kalimat dalam adzan, ketika muadzin melafalkan 'marilah kita shalat', jawaban yang diajarkan bukanlah semacam 'saya pasti bisa!', tapi 'laa haula wa laa quwwata illaa billah'. Tidak ada daya upaya selain dari Allah. Jawaban yang sama untuk ajakan menuju kemenangan; tidak ada daya dan upaya selain dari Allah.


Mencukupkan diri dengan percaya pada Allah, menjaga hati untuk lebih terkendali, selalu tunduk padaNya. Sekaligus memampukan untuk menempatkan diri dengan lebih proporsional di hadapan sesama manusia; terjauh dari sombong, terhindar dari takut yang tak perlu.  

***

Wallahu a'lam bish shawab

Reflection about us

Bismillahirrahmaanirrahiim...

Teringat dengan hitungan hari yang melewati angka 90 dari awal pertemuan itu. Mulai ingin menuliskan apa saja yang telah dicoba, telah diupayakan, telah di...

mencoba memantapkan diri apa yang selanjutnya dipilih, just it or this is my chance and my my chooise.
hari-hari berikutnya ada sedikit sedikit komunikasi. hari berikutnya, humor-humor. hingga akhirnya yang lain hadir menawarkan diri. kebingungan kebimbangan muncul. thats right kebimbangan hanya muncul bagi diri yang tidak ingat pada Tuhannya, atau minimal tidak menyertakan Dia dalam apa yang dilaluinya.

berlanjut-lanjut komunikasi itu terjadi. timbul kenyamanan, ingin terus mencoba dsb.

hingga hari ini, hari ke-90an (asli lupa tanggalnya, jadi gak keitung :p) serasa belum ketemu juga arahnya mau kemana. 'hayoo ingin buru-buru y? " tentu aja nggak, karena kita sama-sama tau bahwa dalam ketergesa-gesaan lebih banyak tidak baiknya. mungkin sekedar harapan pada diri sendirir agar tidak mendeskripsikan yang bukan-bukan atau yang tidak-tidak.  Benar-benar bukan ingin cepat-cepat...sekedar harapan agar tidak salah langkah untuk hal sekrusial ini.

berkali-kali (padahal cuma 2 atau 3 atau 4 atau berapa kali) mencoba memulai komunikasi,, sepertinya tidak juga mengantarkan kami pada kesepakatan bersama memulai hal baik walau ujungnya belum juga tau seperti apa. hingga akhirnya, 10 menit yang lalu, sejenak memulai menulis 10 menit tanpa henti, sy putuskan tema kali ini ya tentang reflection 90 hari mengenalnya.

90 hari berkomunikasi dengannya..
yang saya tau diantaranya ya namanya, asalnya, tempat kerjanya, sekarang tinggal dimana, olahraga kesukaannya

90 hari berhumor ria dengannya..
yang saya tau merasa nyaman dengan obrolannya, dengan rasa humornya, dengan sifat baiknya, dengan papatahannya...

90 hari tau beberapa tentangnya
yang saya belum tau kesenangannya, teman-temannya, apa aja yg pernah dilaluinya (haha ini kekepo-an mulai dh)

..hmm dan 90 hari masa mencoba dengannya, harua bisa memuguhkan  kemana arahnya...

hari ini end dr coba coba memulai...karena komunikasi itu dua arah, kalau satu arah namanya one way :p


Jumat, 15 Juni 2012

Kamis, 14 Juni 2012

Just quote

Semangat!  Whatever happens, life keeps on turning. Let's choose to be happy! :))

Rabu, 13 Juni 2012

I want to be a little child...

I still remember...

When i was a child, i used to dream to be a president (sometimes also superman!)
I thought life is simple at that time, to be or not to be...
Then let me be a child, if it has to be a child to be decisive!

When i was a child, i fell many times when i learn to walk for the first time
However i never gave up, i tried and tried again so that i could walk and even run...
Then let me be a child, if it has to be a child to be indestructible!

When i was a child, i used to learn for everything that i don't know
I didn't hesitate to ask to anyone, i was honest enough to admit that i know nothing...
Then let me be a child, if it has to be a child to be honest!

When i was a child, i used to share my candy to other children
A simple reason drove me to do that, i just wanted to make them smile sincerely...
Then let me be a child, if it has to be a child to be emphatic!

When i was a child, i used to pray to Allah before i went to sleep
I prayed because i believed Allah will give the best for me...
Then let me be a child, if it has to be a child to keep believing!


*lepas banget ya ketawanya :))



note: Ardha P.R
pict: Udin Dinza

Selasa, 12 Juni 2012

SenamPTN: Matetamtika Dasar Kode 623






Dua, yang sama baiknya

Beberapa hari yang lalu dibuat "thawaf fikir'.. haha alias terus muter-muter mikirin 

Antara yang butuhkan kepastian dan yang butuhkan kesiapan..
berkali-kali ditanya, berkali-kali itu pula re-thinking, ngegumam "do'a" minta ditunjukkan mana yg terbaik diantara yang baik-baik. Sampai 3 hari kemarin masih aja belum bisa jawabin yg butuh kepastian, ya bukan apa-apa, intinya sama, sama-sama nunggu "kepastian". 


Gak fair juga memang, menentukan pilihan diantara dua yang baik, dengan sebelumnya kita punya kreteg pada salah satunya. Saban malam dileukeunin itu "semedi", bukan cuma minta ditunjukkan, dimantapkan apa yg harus dilakukan, tapi jg ngerasa  tidak tenang kalau terus-terusan seperti ini.


Kalau terus-terusan ngikutin kata hati memang ya gak akan ada ujungnya, akhirnya dengan kerendahan hati (lebih tepatnya mah kelelahan hati, :p) saya lebih milih mundur dari "hal" itu, nating tuls. Sempat nyoba ngeblock diri dari yang namanya kreteg


sempat juga takut...sampai akhirnya ada diskusi bareng teman. dan bisa menyimpulkan "yg satu gak dijawab, yg satu gak maju-maju, harus puguh" 
Dia tanya "udah dijawab?" dan saya cuma bisa senyum dan menggelengkan kepala. "Hei jgn gantung anak orang",,,hmm, setelah dipikirkan matang-matang (insyaAllah), akhirnya berani jawab "lebih memilih kreteg".


selesai?  tentu belum :))




and wait the next.. 


tugas kita kan di ranah ihtiarnya, akhirnya sapertos apa, biarlah...kuserahkan padaNya saja.


Ya rahman Ya rahiim, segalaNya atas kehendakMuTidak ada yg kebetulan, tidak juga tanpa campur tanganMuJika memang benar itulahBerikanlah kemantapan pada diri dari setiap kamiBukan karena keinginan kamiTapi menurut yang baik menurutMuJika memang benar itulahMudahkanlah dalam menyampaikanLuangkanlah kesempatan terjadinyaLapangkanlah hatinya










bukankah do'a dapat mengubah takdir  ^_^

apapun, dimanapun..

belajar pada Embun di rerumputan, meski hanya setetes namun selalu memberikan kesegaran.
belajar pada Bintang di kala malam, meski kerlpnya tak mampu menerangi bumi namun selalu memberi keindahan dalam kegelapan
belaajar dari Pelangi, walau hadirnya singkat namun begitu berkesan
belajar pada Daun Kering, meski jatuh dan terinjak namun tak pernah membenci angin.

belajar dan teruslah belajar, pada apapun dan dimanapun...

send by Heri Nugraha pagi ini

Senin, 11 Juni 2012

Lupa nama pantainya ^^v

anonim  @Bali,  take and tag by Budi Purwantoni
Good pict brother ^_~ 
 

Minggu, 10 Juni 2012

a little...


Kalau memang ada yang lain
Jangan biarkan bunga bertaburan di sini ...

Memories... ^^


Two hours in office just for take a lot of images :D :D
with Abud, Yuli, T'Siti





with indrayanti dan nuphi in CiWalk Bandung





@ kebun Binatang Bandung, near Salman





Taman Lansia, payuneun CiLaki



"Kuputuskan membangun ka’bah sepanjang masa dalam dada."
 Helvy Tiana Rosa dalam Mata Ketiga Cinta
(Source: ichigoichiyo)

Sabtu, 09 Juni 2012

istiqomah

Iman seorang muslim akan tampak disaat menghadapi ujian, ketika ia tetap totalitas dalam berdoa, tapi blum juga melihat pngaruh dari doanya, ktika ia ttap tdk brubah keinginan&harapan meski sebab2 brputus asa smakin kuat.Smua yg dilakukan krena ia yakin bahwa ALLAH sja yg Maha Tahu Yg terbaik bagi hambaNYA(sms ukhuwah dari sahabat), bersabarlah dan optimalkan ikhtiar, Insya ALLAH yang terbaik slalu utk kita, :)

tentang ia...

"...bukankah setiap ia yang pernah melintas di kehidupan kita,
selalu punya cara masing-masing dalam membentuk kenangan manis :)

Jumat, 08 Juni 2012

still in here


"ingatkan aku, kenapa harus bertahan?"

Ia tersenyum, "kuingatkan kau, untuk doa-doa yang belum terkabul. apa yang kau sangkakan pada Tuhanmu biasanya?"

"kesal. bertanya-tanya mengapa Ia tak kunjung mengabulkan"

"dan sekarang saat doamu terkabul, apa yang kau sangkakan pada Tuhanmu?"

"mengeluh. ini tak semudah yang kubayangkan..."

Ia mengangguk. "Padahal kau tau salah satu sebab belum terkabul doa karena mungkin kita belum memiliki kemampuan utk menjalani konsekuensi doa tsb. Sekarang saat telah terkabul, kau masih menyangsikan dirimu? bertahanlah."

Rabu, 06 Juni 2012

Pada siapakah...

Sandarkanlah harapanmu pada Yang mengizinkanmu terjaga pagi ini dan mengambil semua kelelahanmu hari kemarin, yang mengizinkan kau melihat cahaya dan warna dunia setelah kegelapan malam satu warna yang penuh keterbatasan. 

Senin, 04 Juni 2012

Trauma ituu yaa..heuuuh


Ingatan anda tidak berhenti di masa lalu. Saat ini, adalah bagian kenangan yang harus anda libatkan juga dalam ingatan anda. Masa lalu hanya satu kejadian menyakitkan, tapi sadarilah, hari ini dan saat-saat setelahnya, banyak kenangan indah dan anda ternyata baik-baik saja bukan? Karena itu, kenapa harus berhenti pada ingatan menyakitkan?
Rasa takut adalah kreasi otak manusia ketika tidak tahu. Tapi taukah? Apa yang di depan mata tidak pernah seburuk yang dibayangkan :)

yg ini via astridhina.blogspotdotcom
Semua makhluk hidup akan lari ketika merasa takut. Tapi energi untuk takut ada habisnya, dan ketika itu terjadi, tidak ada cara lain selain menghadapi masalahmu.
 via teh acit